AlQuran Al Hadits Kisah Teladan
Profil Tentang Cinta
Ebook SMA Ebook Programming Nasyid Software Tilawatil Qur`an
SNMPTN UMB SIMAK UI USM ITB UM UGM PMDK ITS Ekstensi UI Lain Lain
SMA Kuliah Universitas

Tuesday, June 30, 2009

Ma,Izinkan dinda tuk jatuh cinta

Usai saja Dinda melaksanakan sholat dzuhurnya Berikutnya dia telah
tenggelam dalam kekhusyukan dzikir dan doa ba`da sholat. Tidak ingin mengurangi kesempurnaan,Dinda pun melanjutkan dengan ba`diyahnya Dzuhur,dua rakaat. Kemudian di ambilnya Al Qur`an kecil hadiah Mamanya ketika ulang Tahun nya yang ke dua belas. Belum dibukanya Al Qur`an itu,dinda sudah mulai bermuroja`ah dengan hafalan Qur`anya yang telah didapatkanya semenjak kelas satu SMP. Suara sayup-sayup dengan fasihnya tiap ayat Qur`an dibacanya.
Setelah selesai dengan muroja`ah satu juz nya,ditaruhnya Al Qur`an
tersebut dengan dilipatnya mukena dan dia beranjak dari musholla keluarganya itu dengan busana muslimah santai yang khusus dipakai rumah.Sambil merapikan kerudungnya, dia berjalan menuju dapur . Sang Bunda tampak sedang sibuk menyiapkan sesuatu."Assalamu`laikum, Mau bikin apama?"sapanya menyela kesibukan Mamanya. "Wa`alaikumsalam. Eh sudah sholat dzuhur sayang?",jawab Mamanya dengan senyum sayang, sayangnya kepada Dinda."Sudah ma",jawab dinda. "Sudah berapa juz tahfidznya?"tanya mamanya. Sambil menatap malu mamanya,dinda mengucapkan وَمِنْهُم مَّن يَمْشِي عَلَى أَرْبَعٍ sebagai jawaban kecil kepada mamanya. Sambil tersenyum bangga kepada putrinya itu, mamanya jg mengucapkan سَلَامٌ عَلَيْكَ سَأَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّي إِنَّهُ كَانَ بِي حَفِيًّا . Subhanallah,suasana keluarga itu begitu Qur`ani. Tiap prinsip hidup mereka senantiasa dilandasi dengan Firman Tuhan nya yang begitu agung.Bahkan perkataan mereka pun terucap seperti kata suci yang telah lama diturunkan melalui Rasulnya itu.
Mama mau biikin apa?"Dinda mengulangi pertanyaanya yang belum
dijawab mamanya."Oh itu, Mama ingin buat kue Brownies kebetulan ini kesukaan Papa ",jawab Mamanya dengan tangan yang masih sibuk mencampurkan tepung dan coklat bubuk. Dinda merasa beruntung. Dalam Usia yang sudah menginjak senja,Papa dan Mamanya terlihat rukun."Setia betul Mama kepada papa",pikir Dinda.
Dimata Dinda Mamanya adalah figur sorang istri dan sosok ibu yang
baik. "Ehm, Mama dulu pacaran nggak sama Papa?" pertanyaan itu tiba-tiba meluncur mengikuti rasa penasaran Dinda akan kerukunan orangtuanya. Pertanyaan yang selama ini terpendam dan belum pernah sama sekali dia ungkapkan kepada Mama maupun Papanya.
"Iyya,emang kenapa sayang?",kata sang Mama yang tengah asyik
mengaduk adonan. "Apa kalo ingin rukun seperti Mama Papa saat ini harus pacaran dulu sebelum menikah?" tanya Dinda sambil menyiapkan tempat pengukusan.
"Eh, anak Mama kok penasaran banget sih ama masa lalu Mama dan
Papa. Eit, jangan-jangan....jangan-jangan....lagi....", tanya sang Mama sambil tersenyum menggoda. Dinda pun tak bisa menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah, tersipu malu. Sedikit sesal muncul dihatinya. Mengapa dia tidak mampu menyembunyikan perasaanya saat ini?
Tapi,dia merasa berhadapan dengan orang yang tepat untuk berbagi.
"Lho, kok termangu gitu. Ada apa sayang?Cerita`in dong sama Mama!" Sejenak wanita itu terdiam menatap wajah putrinya dengan penuh kasih. Kemudian dia memasukkan adonan ke dalam loyang yang sudah dialas dengan kertas roti dan diolesi margarin. "Baik, bantu Mama ya menyelesaikan iini, nanti kita terusin lagi,"usulnya setelah putrinya tidak juga mengungkapkan isi hatinya.
Tak berselang lama aktivitas didapur antara ibu dan anak gadisnya
telah usai.Berikutnya keduanya telah sampai di meja makan dengan kue brownies yang sudah tertata di pinggiran. Dinda belum juga menyentuhnya. Aroma khas kue Brownies bikinan mamanya itu belum mampu mengusik seleranya di tengah galau hatinya saat itu.Setelah melapas celemek, wanita itu menempatkan dirinya di sisi putrinya. Dari samping ditatapnya darah daginya yang masih diam. Dia merasakan waktu begitu cepat berlalu. Dinda sekarang sudah menjadi gadis. Putri bungsunya itu kini sudah usia 19 Tahun,mahasiswi semester dua. Sementara kakaknya, semua laki-laki,tengah menempuh studi mereka di luar kota. "Ayo dinda sayang, cerita sama Mama. Kita khan sahabat?" sapanya memutus keheningan sesaat itu.
Dinda,menatap Mamanya sekilas. Kabut tipis keraguan menyeliputi
hatinya. Sesaat di himpunya kekuatan hati di hadapan wanita yang dia yakini sangat menyayanginya itu. Sekali lagi,ditatapnya sang Mamanya yang juga menatapnya dengan sesungging senyum lebut. Senyum yang mengahpus kabut keraguan hatinya. "Mama,Dinda mengagumi seorang ikhwan dari satu Universitas."Akunya lega. Lega rasanya bisa mengucapkan kalimat yang demikian sulit di ungkapkan dekat Mamanya.
Ada getar-getar halus dalam hati wanita itu. Tapi, pengalaman hidup
nya selama ini menguatkan hatinya untuk tetap terlihat wajar. Digenggam lembut jemari tangan kiri putrinya,kemudian dia bertanya,"Sayang,tentu ada alasanya kan? Dia cakep,dia baik,pinter atau kenapa?"
Nggak tau Ma,dia cakep apa nggak.Tp emang g jelek sih".jawab Dinda
malu-malu."Tapi kalo agamanya iya ma"katanya agak lancar. Agak berkurang beban yang menindih perasaanya.
"Dinda suka sama dia?"Mamanya mencoba menebak. Dinda terdiam
lagi sesaat. Dia tidak bisa mengucap apa-apa. Pertanyaan Mamanya terasa langsung menonjok hatinya
"Nggak taulah,ma.Dinda hanya merasa kagum sama dia hanya suka
sekali sholat berjamaah di Musholla. Hafalan beliau yang lancar dengan fasih mengucapkan setiap bait ayat-ayat Allah menjadikan Dinda sering teringat dia. Dan...." Dinda tidak mampu menuntaskan kalimatnya. Ada rasa malu terhadap Mamanya. wanita itu terdiam sejenak. Tatapanya belum terlepas dan putrinya yang menunduk. Lalu dipeluknya bahu putrinya. "Dia pernah mengungkapkan perasaanya sama Dinda?" bisiknya. Dinda menggelengkan pelan kepalanya.
"Mama,apakah ini yang namanya jatuh cinta?"tanya Dinda. Giliran
wanita itu yang merasa tertohok batinya. Meski sudah menyadari apa yang terjadi pada anaknya,tak urung dia agak terkejut dengan pertanyaan puterinya.
Sejenak dia terdiam. Pikiranya melayang masa lalu. Masa muda yang
dijalaninya dengan pergaulan yang umum terjadi pada anak remaja yakni pacaran. Beberapa kali dia berganti teman khusus.
Perjalanan waktu telah membawanya memasuki gerbang rumah tangga
yang tidak terlepas dari proses pacaran itu. Waktu itu, dia dan laki-laki yang sekarang menjadi ayah dari anak-anaknya meyakini bahwa itulah salah satu cara yng menjamin tercapainya kebahagiaan.
Namun,itu padanganya dulu,sebelum dirinya mendapat hidayah dari
Allah tuk menekuni agama. Berbagai pengalaman pahit pernikahan dikala anak-anaknya masih kecil telah mengantarkannya dan suaminya untuk lebih dekat kepada Allah. Anugerah besar senantiasa disyukuri hingga kini. Setelah mengenal islam lebih dalam,banyak hal termasuk cara-cara hidup yang tidak benar diketahuinya. Dia dan suaminya juga merasa menyesal dengan apa yang terjadi dimasa lalu. Sesal yang seringkali menghantuinya terutama kalau sudah melihat putra-putrinya yang sudah beranjak remaja. Kekhawatiran putra-putrinya akan melakukan cara yang tidak Islami seperti dirinya dulu.
Andaikata mungkin,ingin dihapusnya masa lalu itu. Tetapi jarum sang
waktu tak mungkin diputar ulang kembali. Yang lalu tak akan bisa diperbaiki. Yang bisa dilakukan sekarang adalah memperbaiki apa yang ada saat ini dan saat nanti. Saat ini, ya....saat ini,hal itu terjadi pada putrinya. Dia mengalami dilema harus menjawab persoalan yang dulu pernah dilakukanya,dan anaknya tahu akan hal itu. Namun, dia dan suaminya telah menancapkan komitmen untuk hidup secara islami. Disisi lain, dirinya juga harus bersikap bijak kepada putra putrinya. "Mama,apa itu boleh?"sekali lagi pertanyaan Dinda yang lembut menyentak lamunannya.
Dicobanya menghimpun kekuatan ruhiyahnya dihadapan putri satu-
satunya. "Jangan terjadi kesalahan tuk kedua kalinya. Biarlah aku dan suamiku saja yang mengalaminya tapi jangan anak-anaku,"bisik batinnya. "Sayang, andaikata Mama masih hidup dengan cara dimasa lalu sebelum mendalami islam, mungkin Mama akan katakan itu boleh",tuturnya tetap dengan suaranya yang lembut. "Tapi saat ini, Mama sudah merasakan indahnya pertolongan Allah, sehingga tidak hidup seperti masa lalu. Dan Mama merasakan anugerah yang begitu besar itu pada kehidupan Mama dan Papa saat ini." Mama ingin anugerah itu juga menyinari anak-anak Mama.
Alhamdulillah,Mama amat bahagia karena anak-anak Mama baik-baik,
smoga termasuk anak yang shalih dan shalihah. taat menjalankan agama. Mama dan Papa harus menjaga hal itu. Mama takut tidak bisa menjalankan perintah Allah. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا "wahai orang-orang yang beriman jagalah dirmu dan keluargamu dari api nerakan"(QS. At-Tahrim:6)"
Namun,Mama tidak bisa menghalangi perasaan anak Mama atau
siapapun untuk jatuh cinta. Itu manusiawi.Hanya saja,itu harus dikendalikan. Tidak boleh dituruti. Agar kita tidak terlarut didalamnya. Apalagi kalau temen Dinda punya perasaan yang sama. Andaikan itu benar, Mama sangat berharap dia adalah pemuda yang shalih sehingga mampu menahan diri. Dan Mama tentu juga lebih berharap lagi agar anak Mama adalah gadis shalihah yang juga mampu menahan diri. Lagian, Dinda kan masih semester dua,hafalan Qur`anya juga masih belum banyak,masih banyak ayat-ayat Allah yang musti dipahami dan dihafal.
Masih perlu menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Kalau Dinda kagum
sama kebaikan dan keshalihanya, Dinda tentu tegar dan pasrahkan semuanya pada Allah. InsyaAllah nanti jika sudah waktunya akan ketemu dengan yang shalih juga. Mungkin juga temen Dinda itu. Bukan sebagai pacar, tetapi sebagai pasangan hidup yang sebenarnya.
الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji,dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)".(QS. An-Nur:26)".
"Iya kan sayang?"wanita itu merasa lega bisa berterus terang kepada
putrinya.Dia merasa harus menyampaikanya. Sementara Dinda diam dengan kepala tertunduk. Sudah diduganya, Mamanya akan bersikap seperti itu.
Hanya tempaan agama yang diterimanya selama ini masih memberikan
nya seberkas cahaya di hati dan pikiranya untuk mencoba menerima dengan keikhlasan segala ucapanya Mamanya. Meski tidak mudah. Banyak ganjalan yang harus di singkirkan.
Dan ganjalan itu ada di dalam dirinya, dalam hatinya. Dia harus bekerja
keras untuk itu. Ya, aku tidak boleh merusak diriku dan komitmenku selama ini terhadap Islam. Aku juga ingin diriku dan seluruh keluargaku, Mama, Papa, dan kedua kakakku sebagai keluarga yang bahagia karena menempuh jalan Islam. Apalagi aku ingin punya suami yang sholeh, Tahfidznya yang lebih baik dariku agar nanti, aku dan anak-anakku bisa bisa ditarbiyah olehnya, seperti ayah idaman Al Quran,Luqman dan Ibrahim, yang mentarbiyah anak dan istrinya.
Hmm,ku mencoba berseru, memanggil Cahaya yang mampu menuntun
ku itu,yang tlah melepaskanku dari gelapnya hariku yang slama ini setia menemaniku. Dan kini cahaya itu ada. Aku mencoba berlari mengejarnya tapi aku takut. Aku takut salah mengartikan arti kehadiran cahaya itu. "Ya Allah, janganlah Engkau cemburu dengan perasaan ini, tunjukkanlah dinda kejalanMu, jalan yang Engkau himpun bersama para Nabi-Nabi Mu,syuhada` dan ,jalan hambaMu yang Sholeh. Kupasrakan semuanya padaMu ya Alah, pertemukanlah dinda nanti dengan seorang yang lebih mengerti tentang diriMu, Amiin...".
Demikianlah kisah itu digambarkan dalam sebuah untaian mata pena.
Tintanya yang putih, yang tergoreskan pada indahnya awan putih melalui sebentuk langit biru, dan sang kupu pun turut mengipaskan sayapnya yang begitu anggun.Dengan disaksikan sang Matahari yang menatap peluh, yang turut mendoakan agar rahmat dan keberkahanNya masih bersama dalam silaturrahim kami, masih mewarnai setiap untaian kata yang saling kami sampaikan yang akan mengiringi setiap cinta dalam detak jantung dan helaan nafas kami, hingga semua yang kita dzhahirkan murni karenaNya dan selalu dalam ridhaNya. Amiin....
enggan hati yang sayup ini untuk berkata sesungguhnya, hanya
lewat hembusan angin pagilah rasa
ini mampu kusampaikan
zuhud dan
amanah daku titipkan seberkas kasih ini padamu

[+/-] Selengkapnya...

Sunday, June 28, 2009

Tilawatil Qur`an

H. Muammar Za
1. Tartil Surat AlBaqarah ayat253-286
2. Tilawatil Duet Vol 5

3. Tilawatil Surah Ali Imran Ayat 159-160 & 185-186
4. Tilawatil Surah Ali Imran ayat144-145 Al Baqarah ayat153-157. (H. Muammar Za& Hj.Maria Ulfa)

[+/-] Selengkapnya...

Al Quran Text Arabic

Ketika kaum muslimin hendak menuliskan Al quran dengan teks
arabic,tidak sedikit yang mendapat hambatan. Pada postingan kali ini. dinda akan mencoba memberikan solusi kepada kaum muslimin semua, bahwa untuk menuliskan teks arabic Al Quran melalui Ms Wod cukuplah mudah. Bisa melalui metode Kopas(Kopi and Paste,g pakek install loh ya) langsung dari al quran Digital yang bisa di downoad dari sini atau melalui Ms Word. Kalau melalui Ms Word, anda cukup download plugin di sini,kemudian ekstrak bisa pakek winrar yang bisa di download jg di sini,trus install deh....ntar liat di menu Ms Word anda,akan ada tulisan Al Quran nah klik n pilih Ayat yang dibutuhkan...Okey?Selamat Mencoba......Semoga Bermanfaat...
إِنا نحنُ نزَّلنا الذِّكرَ وَإِنا لهُ لحافظونَ
"
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya"

[+/-] Selengkapnya...

Thursday, June 25, 2009

UNIVERSITAS TERBAIK INDONESIA (2008)

Inilah daftar dari universitas-universitas terbaik di Indonesia saat ini (Versi Globe Asia)
1. Universitas Indonesia (UI), Depok
2. Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
3. Institut Teknologi Bandung (ITB),Bandung
4. Institut Pertanian Bogor (IPB)
5. Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung
6. Universitas Airlangga(UNAIR), Surabaya
7. Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makasar
8. Institut Teknologi Surabaya(ITS),Surabaya
9. Universitas Dipenogoro (UNDIP), Semarang

10. Universitas Sumatera Utara (USU),Sumatera Utara

UNIVERSITAS TERBAIK Berdasarkan Perspektif kalangan Industri / Dunia Kerja (2007)
1. Universitas Indonesia (UI), Depok
2. Institut Teknologi Bandung (ITB),Bandung

3. Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta
4. Institut Pertanian Bogor (IPB)
5. Institut Teknologi Surabaya(ITS),Surabaya
6. Universitas Airlangga(UNAIR), Surabaya

7. Universitas Trisakti (Swasta ),Jakarta
8. Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung
9. Universitas Atmajaya (Swasta)
10. Universitas Dipenogoro (UNDIP), Semarang


UNIVERSITAS TERBAIK SWASTA
1. Universitas Pelita Harapan (UPH), Lippo Village Tangerang
2. Universitas Trisakti
3. Universitas Tarumanegara

4. Universitas Atmajaya (Swasta)
5. Universitas Parahayangan
6. Universitas Bina Nusantara
7. Universitas Muhammadiyah Malang
8. Universitas Maranatha
9. Universitas Satya Wacana
10. Universitas Petra

[+/-] Selengkapnya...

Tuesday, June 2, 2009

Perempuan Mozaik Cinta Ketulusan dan Pengorbanan

Perempuan hebat itu bernama Ibu Dra.Hj.Wirianingsih. Seorang ibu yang kutemui disebuah acara sebagai pemberi materi yang teramat memukau. Ternyata tak salah penilaianku itu yang menggelari dia sebagai perempuan hebat. Karena ternyata sosoknya diliput dimajalah Tarbawi 2007 edisi khusus yang bertema "Perempuan-Perempuan Mozaik Cinta Ketulusan dan pengorbanan " Subhanalloh dengan membaca liputan itu semakin lekatlah rasa kagum ini.Semakin cintanya aku karena Alloh pada ibu ini. Berikut tambahan informasi kehebatan beliau.

Dengan segudang kesibukannya yang antara lain sebagai Ketua Umum PP Salimah, Staf Departemen Kaderisasi DPP “PartaiDakwah”, Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) beberapa bulan lalu ia menjadi Anggota Delegasi RI disidang UNCSW ke 51 di New york Amerika. Amanah terbarunya sebagai Koordinator Panitia Hari Anak Nasional 2007 juga sekarang tengah menyusun tesis diprogram S2 nya dijurusan Psikologi. Beliau istri dari Bapak H. Mutammimul'Ula,SH (Komisi I, DPR RI) mampu mendidik anak-anaknya yang berjumlah 11 orang untuk cinta Al Qur'an, dengan tangannya dan izin Allah keseluruh anaknya bisa hafal AlQur'an,Subhanalloh. 11 amanah Allah itu adalah :

1. Afzalurrahman, 21 thn, smt 6 Teknik Geofisika ITB, Hafal AlQur'an sejak usia 13 thn. Sekarang masuk dalam program PPSDMS, Ketua Pembina Majelis Taklim Salman ITB, terpilih peserta Pertamina Youth Programme 2007 dari ITB.
2. Faris Jihady Hanifa, 20 thn, sms4 Fak Syariah LIPIA, hafal Al ur'an sejak usia 10 thn(mumtaz). Juara1 lomba tahfiz Al Qur'an 30 Juz yang diselenggarakan Kerajaan Saudi diJakarta 2003, Juara1 lomba olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ 2004.
3. MaryamQonitat, 18 thn, smst2 Fakultas Ushuludin, Univ AL Azhar Cairo, hafal AlQur'an usia 16 thn.Pelajar teladan/ lulusan terbaik Husnul Khotimah 2006.
4.Scientia Afifah, 17thn, kelas 3 SMU 28, hafal 10 Juz Al Qur'an, juara mengarang tkt SD seKab Bogor 2000, Pelajar Teladan, lulusan terbaik MTS Al Hikmah 2004.
5. Ahmad RosikhIlmi, 15 thn, kelas 1 MA Khusnul Khotimah, baru hafal 6 juz, Pelajar Teladan SDIT Al Hikmah thn 2002, Lulusan terbaik MTs AlKahfi 2006.
6. Ismail Ghulam Halim, 13 thn kelas 2 MTs Al Kahfi, baru hafal 8 juz, Juara Olimpiade IPA tkt SD Jaksel 2003, meraih 4 penghargaan al Kahfi 2006 (tahfiz terbaik, santri favorit, santri Teladan, Juara Umum) Ket OSIS Pesantren AL Kahfi
7. Yusuf Zain Hakim ,12 thn, kls1 Mts Al Kahfi, hafal5 juz. rangking1 dikelasnya
8. MuhSaihulBasyir,11 thn, kelas 5 SD IT Al Hikmah, hafal 25 juz
9. HadiSabilaRosyad, 9thn, kelas4 SDIT Al HIkmah, hafal2 Juz
10. Himmaty Musyassarah, 7 thn, hafal1 juz
11. Hasna, wafat usia 3thn 7bln. bulan Juli 2006

Kebaikan-Kebaikan Mereka Dalam Rumah Tangga
1. Mengajarkan Al Quran sejak usia 4 tahun. Doktrin yang ditanamkan dalam keluarga bahwa Al Quran adalah kunci kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Jangan terlalu mengandalkan sekolah. 2/3 keberhasilan pendidikan itu ada dirumah.
3. Keberhasilan pendidikan anak adalah hasil integrasi kedua orangtuanya. Bukan sekedar untuk ibu sementara bapak beraktifitas diluar rumah. Malah sebenarnya lebih besar tanggung jawab seorang ayah dibanding ibu. Contoh: Rasulullah memanggil ayah dari anak yang mencuri, bukan ibunya. Contoh ayah idaman dalam Al Quran = Luqman. Ibrahim mentarbiyah anak dan istrinya.

Yang di lakuakan Mereka dalam Keluarga :
Visi yang ada dikepala adalah anak-anak kami semuanya harus menjadi hafidz quran. Sehingga hal-hal yang dilakukan antara lain:
1. Kelliling jawa dan madura untuk melihat pesantren tahfidz terbaik. Pilihan jatuh dikudus. Walau orang mencibir untuk apa menjadi hafidz quran dan menitipkan anak dipesantren.
2. Tujuh tahun pernikahan tanpa televisi.
3. Setiap hari diperdengarkan murottal.
4. Sang ibu mengajar sendiri dengan Qiroati.
5. Nasihat sang suami yang mencerminkan kekuatan visinya sebagai kepala keluarga, "Bu kita harus berbeda dengan orang lain dalam kebaikan. Orang lain duduk kita harus sudah berjalan, orang lain berjalan kita harus sudah berlari, orang berlari kita harus sudah tidur, orang lain tidur kita sudah harus bangun. Jangan sedikitpun berhenti berbuat baik sampai soal niat. Kita tidak boleh lalai karena kita tidak tahu kapan Allah mencabut nyawa kita.

3 fase interaksi dengan anak menurut Imam Ali.
1) Tujuh tahun pertama = diperlakukan ia seperti raja . Masa pembentukan tumbuh kembang otak dan menyerap informasi.
2) Tujuh tahun kedua = perlakukan ia seperti tawanan perang dalam kedisiplinan. Masa penanaman sikap disiplin.
3) Tujuh tahun ketiga dan seterusnya = perlakukan ia sebagai teman atau sahabat
6. Para pakar mengatakan 7 sd 12 adalah golden age, usia emas. Saat itulah fase pembentukan sikap, perilaku, dan penanaman nilai yang paling penting.
7. Hafal Qurannya Hasan Al Banna 10 tahun, Yusuf Qordhoqi 10 tahun, Imam Syafii 19 tahun, Imam Ahmad 7 tahun.
8. Rosul menyuruh sholat diusia 7 tahun, dan bila sampai 10 tahun belum sholat maka pukullah ia.
9. Setiap menjelang tidur, ibu selalu menceritakan kisah-kisah para nabi dan rasul.
10. Jadwal dalam papan besar untuk belajar Al Quran bagi 11 anak.
11. Ba'da maghrib dan ba'da subuh adalah waktu interaksi dengan AL Quran. Ba'da subuh muraja'ah, ba'da maghrib hafalan.
12. Penghargaan yang tulus atas usaha anak, "Nak ibu bangga sekali dengan kamu, meskipun sulit tapi kamu disiplin menyetorkan hafalan 2 ayat setiap hari..."
13. Anak pertama dan kedua sejak usia 5 dan 4 tahun terbiasa bangun sebelum subuh sampai-sampai dikomplek perumahan DPR RI sikecil sudah bisa menghafal siapa saja anggota dewan yang jarang sholat shubuh berjamaah.
14. Tidak lupa membangun dakwah dikeluarga besar. Saat kedua orang tua all out diluar rumah, keluarga besarlah yang terlibat mengawasi anak-anak.
15. Caranya, rutin berkunjung kekeluarga besar untuk menjalin hubungan baik dengan mereka.
16. Kesulitan dimasa pembentukan adalah faktor keistiqomahan. Harus konsisten mengontrol.
17. Memagari anak2 dari pengaruh negatif. Ada aggreement dengan anak-anak kapan saat menonton TV (jam berapa, film apa, berapa jam, hari ahad bagaimana, dll) dan ada hukuman bila dilanggar(1st pelanggaran, di larang stel tvselama 3 hari,2nd pelanggaran selama seminggu, 3rd tv diletakkan diatas lemari saja) aturan berlaku termasuk untuk orangtua. Terkadang diingatkan, " Nak, hafalanmu banyak, TV itu bisa memakan bagian pikiranmu..."
18. Yang disebut keberhasilan itu bukan pada tercapainya tujuan, tapi pada proses. Yaitu komitmen dan konsistensi kita menjalaninya. Sementara sukses goalnya, kepada Allahlah kembalinya segala urusan.

Semoga dengan kisah ini bisa menjadikan inspirasi dan `itibar bagi para Ibu dan Ayah yang akan\sedang dalam mencetak generasi yang Qur`ani. Kepada Ibu Dra.Hj.Wirianingsih sekeluarga,semoga Allah Ridho,amiin..
Sumber : http://www.scribd.com/doc/6525040/keluarga-al-quran?autodown=txt

[+/-] Selengkapnya...

 

` © 2008. Design By: SkinCorner